Kucing Bersepatu Berdasarkan cerita oleh Charles Perrault Diceritakan oleh Nicola Baxter *** ** * Dahulu kala, hiduplah seorang pemilik penggilingan gandum dengan tiga anak laki-lakinya. Ketika orang itu meninggal, penggilingannya diwariskan kepada si Anak Sulung. Si Anak Kedua menerima seekor keledai. Keduanya pun segera mulai bekerja untuk mencari nafkah. Akan tetapi, si Anak Bungsu hanya mendapatkan seekor Kucing. “Kucingku yang malang,” katanya, “Bagaimana kita bisa hidup?” “Jangan takut tuan,” kata si Kucing, “Beri aku sepatu dan sebuah kantong. Nanti kita bisa hidup sejahtera.” Si Anak Bungsu menyediakan semuanya. Si Kucing pun memakai sepatu itu. Dia mengisi kantongnya dengan daun selada dan meninggalkan kantong tersebut di ladang. Segera seekor kelinci kecil datang dan menggerumuti daun selada itu. Secepat kilat si Kucing menangkap kelinci di dalam kantong lalu membawanya ke istana Raja. “Yang mulia,” kata si Kucing, “Terimalah kelinci gemuk
"Apa sebabnya Tuhan membatasi hari-hari kita? Supaya setiap hari itu berharga." -- Mitch Albom 'The Time Keeper'