Langsung ke konten utama

Seurat, Master Of Pointillism


Pertama kali mengenal Seurat dari film The Art Of The Steal (which is a really good movie), yang dibintangi oleh Kurt Russel, Matt Dillon, Jay Baruchel dan Terence Stand. Film berdurasi 90 menit mengisahkan tentang aksi pencurian Maha Karya Seni bernilai tinggi. Diceritakan dalam film itu lukisan de McGuffin, sebuah karya Seurat, sang Master Of Pointillism yang melukis dengan menggunakan titik-titik kecil yang jika anda berjongkok sedikit atau berdiri cukup jauh, akan menyatu menjadi sesuatu yang indah. Bagi yang tertarik ingin menonton film ini, silahkan tonton online di sini.







GEORGES-PIEREE SEURAT, adalah seorang pelukis yang dikenal menggunakan teknik kumpulan titik (dot) untuk membentuk gambaran suatu objek. Seurat merupakan salah satu pelukis paling dikenal dari aliran Neo-impresionisme.

Neo-impresionis merupakan sekelompok pelukis yang tertarik pada penerapan prinsip-prinsip ilmiah pada seni. Mereka berpikir bahwa presisi ilmiah dan aturan khusus akan meningkatkan kualitas seni tanpa harus membunuh spontanitas.

Para pelukis ini menghabiskan banyak waktu untuk membuat satu lukisan besar menggunakan teknik pointillisme dan divisionisme.


Awal Hidup

Georges-Pierre Seurat lahir pada tanggal 2 Desember 1859 di Paris. Orang tuanya sangat kaya dan menyokong minat Seurat pada seni dengan memberikan dukungan finansial. Ayahnya, Antoine-Chrisostome, merupakan seorang penyendiri sehingga tidak banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya. Seurat dan saudara-saudaranya dibesarkan oleh ibunya, Faivre Ernestine. Kepribadian Seurat cenderung pendiam dan tertutup sehingga teman dekatnya tidak banyak tahu tentang kehidupan pribadinya dan metode kerjanya.

Belajar Seni

Setelah mendapatkan pengajaran privat dari pematung Justin Lequien, Seurat mendaftar di Ecole des Beaux-Arts pada tahun 1878. Dia hanya belajar dua tahun untuk kemudian menjalani wajib militer selama setahun di pelabuhan Brest di Brittany. Meskipun nampak santun, Seurat memiliki karakter keras dan disiplin sehingga kehidupan militer tampaknya tidak terlalu mengganggunya. Selesai menjalani wajib militer, Seurat kembali ke Paris dengan membawa ide-ide artistik yang berbeda dari ajaran tradisional Ecole des Beaux-Arts. 

Pada awalnya, dia berbagi sebuah studio bersama dengan beberapa teman namun kemudian bisa memperoleh studio sendiri untuk mengembangkan tekniknya. Seurat dikenal memiliki dedikasi besar dan rela menghabiskan dua tahun untuk memperdalam teknik warna hitam dan putih. Hasil kerja kerasnya ini bisa pada lukisan Seated Boy With Straw Hat.



Kesabaran seperti itulah yang kelak diperlukannya saat menekuni pointilisme. Presisi ilmiah dan metode logis memberikan daya tarik bagi Seurat. Semua lukisannya dipetakan dengan hati-hati sebelumnya. Sebelum mengerjakan karya sesungguhnya, dia membuat banyak sketsa yang kemudian digunakan sebagai rujukan. Ide di balik menggunakan titik-titik kontras warna primer dalam lukisannya adalah untuk mempertahankan kemurnian dan kejernihan warna sehingga menghasilkan perpaduan sempurna di mata penonton. Dia menyebut teknik ini sebagai divisionisme.

Karir Seniman


Karena tidak harus memikirkan biaya hidup, Seurat tidak harus membuat lukisan yang memenuhi selera publik dan bisa berkonsentrasi untuk memuaskan selera seninya sendiri. Lukisan Seurat Aman-Jean terpilih untuk Pameran Salon Tahunan pada tahun 1883, tetapi pada tahun berikutnya, pejabat Salon tidak menunjukkan antusiasme untuk karyanya Baignade Une, Asnieres.
Seurat  bergabung dengan seniman independen, mereka berhasil memamerkan karya lukisan mereka sendiri. Seniman yang tergabung dalam kumpulan independen ini diantaranya adalah Paul Signac, Henri-Edmond Cross, dan lain-lain. Misi mereka adalah untuk mengadakan pameran tahunan, tanpa terbebani dengan aturan-aturan kaku para juri Salon.

Karya Seni


Karya seni pertama yang dipamerkan bersama dengan kelompok seniman independen adalah Bathing at Asnieres.



Sedangkan karya Seurat yang paling terkenal adalah Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte



yang mulai dikerjakan tahun 1884 dan selesai pada tahun 1886. La Grande Jatte dipamerkan pada tahun 1886 di Pameran Impresionis Kedelapan dan memicu kehebohan besar. Ini adalah lukisan teduh dan megah yang merupakan refleksi dari kepribadian sang seniman.
Lukisan lain Seurat diantaranya Port-en-Bessin



dan La Parade




keduanya dibuat pada tahun 1888.

Semasa hidupnya, Seurat hanya menghasilkan tujuh lukisan besar yang masing-masing harus diselesaikan paling tidak selama setahun. Dia juga menghasilkan beberapa lukisan lebih kecil dan banyak sketsa. Objek lukisannya berkisar dari pemandangan, kehidupan di Paris hingga pertunjukan kabaret dan sirkus.

Lukisan terakhirnya The Circus



yang belum sempat diselesaikan.

Pada tahun 1891, kumpulan seniman independen sedang mempersiapkan sebuah pameran, saat tiba-tiba Seurat jatuh sakit dan meninggal seminggu kemudian akibat meningitis saat baru berusia 31 tahun.

Orang tuanya baru mengetahui kehidupan rahasia Seurat dengan seorang wanita bernama Madelaine Knobloch dua hari sebelum dia meninggal.
Madelaine Knobloch merupakan model untuk lukisan Woman Powdering Herself




Hubungan gelap ini memberi Seurat seorang anak laki-laki berusia satu tahun bernama Pierre-Georges.

Berikut karya-karya lain dari Seurat.

The Eiffel Tower (My favorite ^^)
 
View Of Fort Samson



Women By The Water



The Siena at la Grande Jatte

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Orion Sang Pemburu

ORION adalah rasi bintang di langit yang dikenal sebagai rasi bintang sang pemburu. Dengan 3 bintang sejajar dan 4  bintang yang melingkupinya, rasi ini mungkin merupakan salah satu rasi bintang yang paling mudah dikenali di angkasa. Letaknya di ekuator langit, terlihat dari hampir seluruh bagian bumi. Di Indonesia rasi ini dikenal sebagai Waluku, pertanda bagi petani untuk mulai membajak sawah. Orion tampak paling jelas pada pukul 21:00 selama bulan Januari-Februari. Rasi bintang Orion bisa dilihat di langit sebelah barat. Untuk melihat Orion sebagai seorang pemburu, kita bisa berimajinasi. 3 bintang sejajar yang cukup terang; Alnitak (zeta Orionid), Alnilam (epsilon Orionid), Mintaka (delta Orionid) membentuk sabuk sang pemburu. Bergeser ke sebelah selatannya, tiga buah bintang yang lebih redup menandakan pedangnya. Di ujung sebelah kiri, bintang Betelgeuse (alpha Orionids) digambarkan sebagai bahu Orion. Di bawahnya secara diagonal terdapat bintang Rigel (Beta

The Landscape With The Fall Of Icarus

Icarus dan Daedalus, sebuah mitologi Yunani : "Ayah Icarus, Daedalus, memberikan sepasang sayap kepada anaknya. Bulu-bulu sayap itu terbuat dari lilin. Daedalus memperingatkan Icarus untuk tidak terbang terlalu dekat dengan matahari. Tidak menuruti perintah ayahnya, Icarus malah terbang menuju matahari. Sayapnya meleleh dan dia jatuh ke dalam laut di bawahnya lalu tenggelam." Pada tahun 1560-an, Pieter Bruegel, seorang pelukis Renaisans, menggambarkan kisah tentang Icarus ke dalam lukisannya yang berjudul The Landscape With The Fall Of Icarus : ANALISA LUKISAN : Lukisan ini mengandung cerita. Persfektif dilihat dari atas, dari sudut pandang Daedalus. Icarus bukanlah fokus lukisan. Kakinya tergantung di udara saat ia tenggelam di sudut kanan bawah. Tidak ada orang yang berhenti dan mencoba untuk menyelamatkannya. Meskipun tampaknya subjek lukisan adalah Icarus, hal ini tidak terjadi. Bruegel lebih tertarik menggambarkan pekerja kelas bawah dalam cahaya y

Jendela Rumah Sakit

Jendela Rumah sakit Ada dua orang pria, keduanya sakit parah, mereka menghuni ruangan perawatan yang sama di sebuah rumah sakit. Pria yang satu diizinkan duduk di tempat tidurnya selama satu jam setiap siang untuk membantu mengeringkan cairan dalam paru-parunya. Tempat tidurnya berada di satu-satunya jendela yang ada di ruangan. Pria yang lain harus menghabiskan seluruh waktunya berbaring di tempat tidur. Kedua pria itu mengobrol tanpa henti. Mereka membicarakan tentang isteri dan keluarga mereka, rumah mereka, pekerjaan mereka, serta pengalaman mereka selama wajib militer. Setiap siang pria di samping jendela duduk. Untuk mengisi waktu dia menceritakan semua yang dilihatnya dari luar jendela kepada teman sekamarnya. Pria itu berkata, "Jendela ini memperlihatkan sebuah taman dengan danau yang cantik. Bebek-bebek dan angsa-angsa bermain-main di permukaan air saat anak-anak melayarkan perahu mainan mereka. Oh, ada pasangan muda berjalan bergandengan tangan di antara b