Langsung ke konten utama

Mengapa tidak ada Harimau di pulau Kalimantan?



Pernahkah kamu membayangkan mengapa tidak ada Harimau di pulau Kalimantan?

Kamu tahu, pulau-pulau di Indonesia diisi oleh banyak hutan, termasuk 3 pulau besar Kalimantan, Jawa dan Sumatra. Setiap pulau mempunyai Harimau yang menjelajahi hutan-hutan, kecuali pulau Kalimantan. Ini adalah sepenggal kisah mengapa tidak ada Harimau di pulau Kalimantan.

Versi asli dapat dilihat di sini

 

 

Mengapa tidak ada Harimau di pulau Kalimantan?

Diadaptasi oleh Dr. Mike Lockett seorang pencerita.
Diterjemahkan oleh Cinthya Karina.







ZAMAN DAHULU KALA, para Harimau menjelajahi hampir setiap tempat. Hewan lapar ini makan, dan mereka makan sampai makanan sulit didapatkan. Raja para Harimau adalah seekor Harimau buas yang paling besar. Suatu hari Si Raja mengutus seekor Harimau.

“Carilah Raja hewan dari pulau Kalimantan. Katakan padanya sebentar lagi aku akan datang ke pulaunya bersama dengan keluargaku yang lapar. Dia harus mengumpulkan sebanyak mungkin hewan untuk kami makan.... Dan berikan padanya ini,”

Si Raja mencabut kumis dari wajahnya, “Tunjukan padanya kumis ini, supaya dia tahu betapa besar dan kuat aku.”

Si Utusan mengambil kumis raksasa itu lalu bekelana menuju pulau Kalimantan.

Hewan pertama yang dijumpai oleh si Utusan adalah seekor kancil kecil. Dia berkata kepadanya, “Tuanku mengirimku kemari. Berikan ini kepada Rajamu. Ini adalah kumis dari wajah Rajaku. Katakan kepada Rajamu betapa besar dan kuat Rajaku. Tuanku akan datang kemari, dan Rajamu harus menyediakan sebanyak mungkin hewan untuk memberi makan semua Harimau yang akan datang ke pulaumu.”

Si Kancil ketakutan. Harimau adalah kucing. Kucing makan tikus. Kucing besar seperti Harimau makan binatang yang lebih besar seperti rusa dan kancil kecil. Si Kancil tidak mau dimakan! Dia tahu dia terlalu kecil untuk melawan si Harimau. Jadi dia berlari mengampiri temannya, si Landak.

“Temanku,” katanya, “Aku butuh bantuanmu. Tolong berikan satu durimu yang paling besar dan paling kuat.”

“Mengapa kamu membutuhkan duriku? Duriku panjang, keras dan sangat tajam. Kau bisa melukai dirimu sendiri.”

“Aku akan mengatakannya nanti,” kata si Kancil, “Tapi kau harus tahu bahwa ini sangat penting. Kamu akan menolong semua hewan yang ada di hutan-hutan di pulau Kalimantan.”

Si Landak tertawa dan memberikan kepada si Kancil sebuah duri yang panjang, keras dan tajam. Si Kancil membawa duri itu di dalam mulutnya lalu berlari kembali secepat mungkin menuju si Utusan.

“Jadi?” tanya si Utusan, “Apakah kamu mengatakan kepada Rajamu bahwa Rajaku akan datang ke pulau Kalimantan? Apakah kamu mengatakan kepadanya bahwa Harimau makan daging dan dia harus menyediakan hewan untuk kami makan? Apakah kamu menunjukan kumis Rajaku kepada Rajamu supaya dia tahu betapa besar Rajaku?”

Si Kancil kecil menatap si Harimau, “Tuanku sedang sibuk berburu untuk bisa datang kemari dan berbicara denganmu. Dia bilang kepadaku untuk memberitahumu bahwa dia lapar. Dia berharap kalian semua akan segera datang kemari, jadi dia bisa makan malam. DAN dia mengirimkan ini untukmu...” Si Kancil meletakan duri Landak yang besar di atas tanah di depan si Harimau.

“Apa ini?” dia bertanya, “Ini sangat panjang, keras dan tajam!”

“Ini adalan kumis dari wajah Rajaku! Dia mencabutnya supaya Rajamu tahu betapa besar DIA,” kata si Kancil.

Si Harimau mengambil duri Landak dan langsung pergi meninggalkan pulau kembali ke Rajanya.

“Tuanku,” katanya, “Aku membawakan kumis Raja hewan dari pulau Kalimantan. Raja hewan dari pulau Kalimatan BESAR! Dan dia makan HARIMAU! Dia berharap kita semua akan segara datang ke pulau Kalimatan karena dia lapar!”

Raja Harimau mengamati duri Landak. Itu sangat panjang dan sangat keras dan sangat tajam!

“Aku tidak sebesar Raja hewan dari pulau Kalimantan,” pikirnya.

Raja Harimau akhirnya berkata, “Raja dari pulau Kalimantan akan memakan kita semua jika kita datang ke sana.”

Para Harimau memutuskan untuk mencari makanan di tempat lain. Dan itulah mengapa ada Harimau di dalam hutan di banyak tempat di seluruh dunia, tapi tidak ada Harimau di pulau Kalimantan[.]

Top of Form

Komentar

  1. menurut saya dulu mungkin ada harimau di kalimantan tetapi mereka punah di buru dan akhirnya tidak ada yang tahu kalau di kalimantan pernah hidup si kucing besar harimau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diburu olej siapa, belum ada data penduduk asli Kalimantan memajang kulit harimau hasil buruannya di rumah betang.

      Hapus
  2. Menurut Cerita leluhur dari berbagai suku dayak di Kalimantan, Harimau Gajah dan Badak adalah hewan yang wajib dan paling banyak di buru pada zamannya. Di tambah cerita2 rakyat banyak yang berkaitan dg harimau kalimantan.

    Terakhir dari salah satu suku dayak meyakini di mandau koleksi leluhurnya ada taring harimau yang dari turun temurun....

    sekarang mgkn habitatnya sudah punah dan yang tersisa adalah Macan Dahan...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Orion Sang Pemburu

ORION adalah rasi bintang di langit yang dikenal sebagai rasi bintang sang pemburu. Dengan 3 bintang sejajar dan 4  bintang yang melingkupinya, rasi ini mungkin merupakan salah satu rasi bintang yang paling mudah dikenali di angkasa. Letaknya di ekuator langit, terlihat dari hampir seluruh bagian bumi. Di Indonesia rasi ini dikenal sebagai Waluku, pertanda bagi petani untuk mulai membajak sawah. Orion tampak paling jelas pada pukul 21:00 selama bulan Januari-Februari. Rasi bintang Orion bisa dilihat di langit sebelah barat. Untuk melihat Orion sebagai seorang pemburu, kita bisa berimajinasi. 3 bintang sejajar yang cukup terang; Alnitak (zeta Orionid), Alnilam (epsilon Orionid), Mintaka (delta Orionid) membentuk sabuk sang pemburu. Bergeser ke sebelah selatannya, tiga buah bintang yang lebih redup menandakan pedangnya. Di ujung sebelah kiri, bintang Betelgeuse (alpha Orionids) digambarkan sebagai bahu Orion. Di bawahnya secara diagonal terdapat bintang Rigel (Beta

The Landscape With The Fall Of Icarus

Icarus dan Daedalus, sebuah mitologi Yunani : "Ayah Icarus, Daedalus, memberikan sepasang sayap kepada anaknya. Bulu-bulu sayap itu terbuat dari lilin. Daedalus memperingatkan Icarus untuk tidak terbang terlalu dekat dengan matahari. Tidak menuruti perintah ayahnya, Icarus malah terbang menuju matahari. Sayapnya meleleh dan dia jatuh ke dalam laut di bawahnya lalu tenggelam." Pada tahun 1560-an, Pieter Bruegel, seorang pelukis Renaisans, menggambarkan kisah tentang Icarus ke dalam lukisannya yang berjudul The Landscape With The Fall Of Icarus : ANALISA LUKISAN : Lukisan ini mengandung cerita. Persfektif dilihat dari atas, dari sudut pandang Daedalus. Icarus bukanlah fokus lukisan. Kakinya tergantung di udara saat ia tenggelam di sudut kanan bawah. Tidak ada orang yang berhenti dan mencoba untuk menyelamatkannya. Meskipun tampaknya subjek lukisan adalah Icarus, hal ini tidak terjadi. Bruegel lebih tertarik menggambarkan pekerja kelas bawah dalam cahaya y

Jendela Rumah Sakit

Jendela Rumah sakit Ada dua orang pria, keduanya sakit parah, mereka menghuni ruangan perawatan yang sama di sebuah rumah sakit. Pria yang satu diizinkan duduk di tempat tidurnya selama satu jam setiap siang untuk membantu mengeringkan cairan dalam paru-parunya. Tempat tidurnya berada di satu-satunya jendela yang ada di ruangan. Pria yang lain harus menghabiskan seluruh waktunya berbaring di tempat tidur. Kedua pria itu mengobrol tanpa henti. Mereka membicarakan tentang isteri dan keluarga mereka, rumah mereka, pekerjaan mereka, serta pengalaman mereka selama wajib militer. Setiap siang pria di samping jendela duduk. Untuk mengisi waktu dia menceritakan semua yang dilihatnya dari luar jendela kepada teman sekamarnya. Pria itu berkata, "Jendela ini memperlihatkan sebuah taman dengan danau yang cantik. Bebek-bebek dan angsa-angsa bermain-main di permukaan air saat anak-anak melayarkan perahu mainan mereka. Oh, ada pasangan muda berjalan bergandengan tangan di antara b