Kucing Bersepatu
Berdasarkan cerita oleh Charles Perrault
Diceritakan oleh Nicola Baxter
***
**
*
Dahulu kala, hiduplah seorang pemilik
penggilingan gandum dengan tiga anak laki-lakinya. Ketika orang itu meninggal,
penggilingannya diwariskan kepada si Anak Sulung. Si Anak Kedua menerima seekor
keledai. Keduanya pun segera mulai bekerja untuk mencari nafkah. Akan tetapi, si
Anak Bungsu hanya mendapatkan seekor Kucing.
“Kucingku yang malang,” katanya, “Bagaimana
kita bisa hidup?”
“Jangan takut tuan,” kata si Kucing, “Beri
aku sepatu dan sebuah kantong. Nanti kita bisa hidup sejahtera.”
Si Anak Bungsu menyediakan semuanya. Si Kucing
pun memakai sepatu itu. Dia mengisi kantongnya dengan daun selada dan
meninggalkan kantong tersebut di ladang. Segera seekor kelinci kecil datang dan
menggerumuti daun selada itu. Secepat kilat si Kucing menangkap kelinci di
dalam kantong lalu membawanya ke istana Raja.
“Yang mulia,” kata si Kucing, “Terimalah
kelinci gemuk ini sebagai hadiah dari tuan saya, Pangeran Karabas.”
“Aku belum pernah mendengar nama itu,”
kata Raja, “Tetapi kamu pantas menerima makanan lezat di dapur.”
*
Suatu hari si Kucing mendengar berita
bahwa Raja dan Putrinya akan mengendarai keretanya melewati sungai.
“Tuan,” kata si Kucing kepada si Anak Bungsu,”Lakukanlah
apa yang saya katakan, dan kita akan menjadi kaya raya. Tuan harus menanggalkan
pakaian dan berenang di sungai. Dan tuan harus selalu ingat bahwa nama tuan
adalah Pangeran Karabas.”
“Aku belum pernah mendengar nama itu,” kata si Anak
Bungsu bingung, “Tetapi apa yang kamu katakan akan kulakukan.”
Tidak lama kemudian, Raja lewat bersama Putrinya. Raja
senang bertemu dengan si Kucing lagi.
“Yang mulia,” kata si Kucing sambil membungkuk hormat,”Baru
saja terjadi musibah. Ketika tuan saya, Pangeran Karabas sedang berjalan di
sungai, ada orang jahat yang mencuri semua pakaiannya.”
“Menyedihkan sekali!” seru Raja dan Putri bersamaan.
Raja segera memerintahkan seseorang kembali ke
istana untuk mengambil pakaian. Setelah mengenakan pakaian istana, si Anak
Bungsu itu kelihatan sangat tampan.
“Sebaiknya pangeran naik kereta kami,” kata Raja, “Dan
perkenalkan, ini Putriku.”
Si Kucing cepat-cepat berlari mendahului kereta Raja.
Ketika dilihatnya beberapa orang sedang mengeringkan jerami di ladang, ia
berteriak,”Raja akan lewat! Kalau Raja bertanya tanah ini milik siapa, jawablah
bahwa tanah ini milik Pangeran Karabas.”
“Kami belum pernah mendengar nama itu,” jawab para
petani,”Tetapi baiklah!”
Tidak lama kemudian, kereta yang membawa Raja
bersama anak penggiling gandum itu lewat, “Hai, pak petani,” kata Raja kepada
seorang petani yang sedang menjemur jerami,”Tanah siapa ini?”
“Milik Pangeran Karabas, yang mulia,” jawab petani
itu seketika.
Sementara itu, si Kucing mengetahui bahwa tanah itu
sebenarnya milik seorang Ahli Sihir yang tinggal di puri besar dekat
perladangan itu.
*
Si Kucing bergegas menuju ke puri Sang Ahli Sihir
dan mengetuk pintu. si Kucing bertanya,”Tuan, benarkah tuan ahli sihir yang
hebat?”
Sang Ahli Sihir yang suka menyombongkan diri itu pun
menjawab, ”Benar. Aku bahkan dapat berubah menjadi seekor singa!”
Secepat kilat, tukang sihir itu berubah menjadi seekor
singa galak yang mengaum-aum!
Si Kucing terkejut sekali sehingga ia melompat ke
atas sebuah lemari untuk bersembunyi.
Setelah sang Ahli Sihir berubah bentuk kembali, si Kucing
melompat turun, ”Berubah menjadi singa tentu mudah bagi orang sebesar dan
sekuat tuan,” katanya, ”Tetapi dapatkah tuan berubah menjadi seekor tikus
kecil?”
“Jelas bisa!” teriaknya, “Lihat saja!”
Dalam sekejap mata, sang Ahli Sihir itu menjadi
seekor tikus kecil yang berlarian di lantai. Seketika si Kucing menerkam dan
memakan tikus itu.
“Nah, sekarang sang Ahli Sihir sudah binasa,” kata si
Kucing, ”Puri ini akan menjadi istana yang indah bagi tuanku, Pangeran Karabas.”
*
Raja sangat terkesan oleh pria muda tampan yang
memiliki tanah begitu subur dan tinggal di puri begitu megah, “Ia akan menjadi
suami yg sangat cocok bagi Putriku,” kata Raja dalam hati.
Demikianlah, sang Putri dan si anak penggiling
gandum itu beserta Kucingnya hidup bahagia selamanya. Dan sekarang semua orang
pernah mendengar nama Pangeran Karabas…
THE END
Komentar
Posting Komentar