Langsung ke konten utama

Penutupan Pelatihan Tehnik Produksi Makanan Ringan Kegiatan Pemberdayaan RTSM di Lokasi PKH (Program Keluarga Harapan) Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Tahun 2018





(29/03/2018) -- Rangkaian Pelatihan Tehnik Produksi Makanan Ringan Kegiatan Pemberdayaan RTSM di Lokasi PKH (Program Keluarga Harapan) Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor berakhir hari ini. Kegiatan yang telah belangsung sejak hari Selasa tanggal 27 Maret 2018 ditutup oleh Kabid Perindustrian Disperdagin, Tasar Lubis, didampingi oleh jajarannya dari Disperdagin, Camat Nanggung, Tutor PPTTG serta Pedamping PKH Kecamatan Nanggung. 

Di hari ketiga, 50 warga anggota PKH yang berasal dari Desa Curugbitung dan Cisarua telah berkumpul di Gedung Serba Guna Kecamatan Nanggung sejak pukul delapan pagi. Kali ini peserta membuat produk makanan ringan berupa nastar, puteri salju serta kue bolu (cake).  Tiga orang tutor dari PPTTG memandu peserta selama proses produksi dengan dibantu oleh para Pendamping PKH Kecamatan Nanggung. Selama tiga hari pelatihan total ada tujuh produk makanan ringan yang dihasilkan peserta, di antaranya Cheese Stick Aneka Rasa, Kastangel, Donat Kentang, Onde-onde Ketawa, Nastar, Puteri Salju serta Kue Bolu (Cake). Setiap produk makanan ringan dikemas dalam standing pouch dan dilabeli stiker.




"Produk harus dikemas dengan baik untuk meningkatkan daya jual," jelas tutor PPTTG.

Menjelang akhir kegiatan, tutor PPTTG memberikan materi mengenai cara menentukan harga jual suatu produk. 

"Untuk menentukan harga jual produk, pertama harus menghitung modal. Modal ada 3, di antaranya penyusutan alat, bahan baku serta biaya operasional," jelas tutor sambil menuliskan cara menghitungnya di papan tulis.

Usai materi, sesi penutupan pun dimulai. Diawali dengan penyampaian pesan dan kesan dari perwakilan peserta yang berasal dari Desa Curugbitung.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terkait. Ini adalah kesempatan terbaik bagi kami. Bisa dibilang kesempatan ini sangat jarang terjadi, bahkan ini baru pertama kali. Semoga kesempatan yang diberikan bisa dimanfaatkan agar kami bisa lebih maju, bisa memproduksi makanan yang bisa dipasarkan."

Dilanjutkan dengan sambutan dari Mulyadi selaku Camat Nangung, "Setelah seluruh rangkaian kegiatan ini, ibu-ibu pulang ke rumah sudah mempunyai kualitas ibu rumah tangga yang lebih baik dari sebelumnya," ungkapnya, "Yang jelas di Hari Raya atau bulan puasa nanti, ibu-ibu bisa jadikan ini sebagai panganan untuk prospek bisnis," imbuhnya.

Lebih lanjut Mulyadi memaparkan terkait tindak lanjut apabila peserta konsisten dengan prospek bisnis ini, bukan tidak mungkin akan diberikan pinjaman untuk modal serta akan dibentuk UKM untuk mewadahinya. Untuk itu Mulyadi meminta kepada para Pendamping PKH Kecamatan Nanggung untuk senantiasa mendampingi peserta dalam prosesnya. 

Untuk secara resmi menutup rangkaian kegiatan selama tiga hari ini, Tasar Lubis, Kabid Perindustrian Disperdagin, menyampaikan sambutannya mewakili Kadis Disperdagin.



"Apa yang telah ibu-ibu buat, insyaallah, dilihat dari perbandingan bahan, tampilan, termasuk desainnya, sepertinya bisa bersaing di pasar. Oleh karena itu, ibu-ibu, mudah-mudahan produk ini bisa bersaing di kota, terutama kota Bogor. Ibu-ibu jangan sungkan, jangan tegang, jangan malu, jangan minder, sebab sebenarnya peluang itu sama baik di kota maupun di kabupaten. Sampai di rumah ibu-ibu jangan berhenti mencoba sehingga ekonomi kita bisa menjadi lebih baik," tutur Tasar Lubis diakhir sambutannya.

Dengan demikian seluruh rangkaian kegiatan selama tiga hari selesai. Namun perjuangan meraih keluarga sejahtera bagi KPM Kecamatan Nanggung, masih jauh dari selesai. 

Pendamping PKH senior Kecamatan Nanggung sekaligus Koordinator Kecamatan (Korcam), Yanto, mengungkapkan, "Pelatihan keterampilan KPM PKH di Kecamatan Nanggung ini merupakan pelatihan pertama, yang diharapkan setelah ini KPM PKH bisa mempraktekannya baik secara individu ataupun kelompok. Dan ini menjadi awal untuk perkembangan kemajuan KPM PKH yang ada di Kecamatan Nanggung ini khususnya." 




Ke depan diharapkan akan ada lebih banyak kegiatan pemberdayaan bagi KPM PKH, agar  di masa mendatang KPM PKH bisa lebih produktif, mandiri, tidak bergantung pada bantuan serta mampu meraih keluarga sejahtera.[]

Oleh: Cinthya Karina S. (Pendamping Kecamatan Nanggung)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Orion Sang Pemburu

ORION adalah rasi bintang di langit yang dikenal sebagai rasi bintang sang pemburu. Dengan 3 bintang sejajar dan 4  bintang yang melingkupinya, rasi ini mungkin merupakan salah satu rasi bintang yang paling mudah dikenali di angkasa. Letaknya di ekuator langit, terlihat dari hampir seluruh bagian bumi. Di Indonesia rasi ini dikenal sebagai Waluku, pertanda bagi petani untuk mulai membajak sawah. Orion tampak paling jelas pada pukul 21:00 selama bulan Januari-Februari. Rasi bintang Orion bisa dilihat di langit sebelah barat. Untuk melihat Orion sebagai seorang pemburu, kita bisa berimajinasi. 3 bintang sejajar yang cukup terang; Alnitak (zeta Orionid), Alnilam (epsilon Orionid), Mintaka (delta Orionid) membentuk sabuk sang pemburu. Bergeser ke sebelah selatannya, tiga buah bintang yang lebih redup menandakan pedangnya. Di ujung sebelah kiri, bintang Betelgeuse (alpha Orionids) digambarkan sebagai bahu Orion. Di bawahnya secara diagonal terdapat bintang Rigel (Beta

The Landscape With The Fall Of Icarus

Icarus dan Daedalus, sebuah mitologi Yunani : "Ayah Icarus, Daedalus, memberikan sepasang sayap kepada anaknya. Bulu-bulu sayap itu terbuat dari lilin. Daedalus memperingatkan Icarus untuk tidak terbang terlalu dekat dengan matahari. Tidak menuruti perintah ayahnya, Icarus malah terbang menuju matahari. Sayapnya meleleh dan dia jatuh ke dalam laut di bawahnya lalu tenggelam." Pada tahun 1560-an, Pieter Bruegel, seorang pelukis Renaisans, menggambarkan kisah tentang Icarus ke dalam lukisannya yang berjudul The Landscape With The Fall Of Icarus : ANALISA LUKISAN : Lukisan ini mengandung cerita. Persfektif dilihat dari atas, dari sudut pandang Daedalus. Icarus bukanlah fokus lukisan. Kakinya tergantung di udara saat ia tenggelam di sudut kanan bawah. Tidak ada orang yang berhenti dan mencoba untuk menyelamatkannya. Meskipun tampaknya subjek lukisan adalah Icarus, hal ini tidak terjadi. Bruegel lebih tertarik menggambarkan pekerja kelas bawah dalam cahaya y

Jendela Rumah Sakit

Jendela Rumah sakit Ada dua orang pria, keduanya sakit parah, mereka menghuni ruangan perawatan yang sama di sebuah rumah sakit. Pria yang satu diizinkan duduk di tempat tidurnya selama satu jam setiap siang untuk membantu mengeringkan cairan dalam paru-parunya. Tempat tidurnya berada di satu-satunya jendela yang ada di ruangan. Pria yang lain harus menghabiskan seluruh waktunya berbaring di tempat tidur. Kedua pria itu mengobrol tanpa henti. Mereka membicarakan tentang isteri dan keluarga mereka, rumah mereka, pekerjaan mereka, serta pengalaman mereka selama wajib militer. Setiap siang pria di samping jendela duduk. Untuk mengisi waktu dia menceritakan semua yang dilihatnya dari luar jendela kepada teman sekamarnya. Pria itu berkata, "Jendela ini memperlihatkan sebuah taman dengan danau yang cantik. Bebek-bebek dan angsa-angsa bermain-main di permukaan air saat anak-anak melayarkan perahu mainan mereka. Oh, ada pasangan muda berjalan bergandengan tangan di antara b