A Quick Drables Song Fic Of Aurora by Foo Fighters
"She believed there's something else, to relieved her emptiness. And she dreamed about herself. And she bleed and breathed the air. And its on and on."
"He believed there's somewhere else. Where its easier than this. And he saw outside him self. And he bought the hole he would fill. And its on and on."
*
Sierra sudah lelah. Dia sudah mengalami banyak hal buruk yang
mengubahnya menjadi bom waktu. Dia akan meledak setiap saat, tanpa
peringatan. Sedikit saja pemicu akan membakar emosinya. Dia benar-benar
tidak stabil. Dia akan merusak semua yang ada di hadapannya.
Barang-barang, orang-orang bahkan dirinya sendiri. Orang bilang dia
tidak waras. Tapi itu tidak sepenuhnya benar.
*
Alex hidup dengan senyuman palsu di wajahnya. Senyuman yang membuat
orang lain senang melihatnya. Tapi dia sangat membenci senyuman itu
ketika dia melihat bayanganya di cermin. Itu mengingatkannya pada
kehidupan yang munafik, penuh kamuflase dan manifulasi. Dia adalah
pembohong hebat yang dipercaya oleh semua orang. Ironis, mengingat
betapa bodoh dan naif orang-orang itu.
*
Sierra tidak membutuhkan bantuan orang lain. Dia tidak ingin mereka ikut campur urusan pribadinya. Dia tidak ingin mereka mengatakan apa yang harus dia lakukan. Dia tidak akan mendengarkan mereka. Sudah lama sejak dia memutuskan untuk tidak mempercayai orang lain. Oleh karena itu dia tidak mengharapkan apapun dari siapapun.
Sierra tidak membutuhkan bantuan orang lain. Dia tidak ingin mereka ikut campur urusan pribadinya. Dia tidak ingin mereka mengatakan apa yang harus dia lakukan. Dia tidak akan mendengarkan mereka. Sudah lama sejak dia memutuskan untuk tidak mempercayai orang lain. Oleh karena itu dia tidak mengharapkan apapun dari siapapun.
*
Alex sangat terampil menghadapi orang-orang. Dia tahu bagaimana cara memperlakukan mereka. Dia tahu bagaimana cara mendapatkan hati mereka. Mereka menyukai Alex. Tapi Alex tidak menyukai mereka. Dia sudah lelah dengan semua itu. Dia muak dengan orang-orang yang selalu menginginkan pujian. Mereka hanya mengerti apa yang mereka dengar. Dan mereka hanya mendengar apa yang ingin mereka dengar.
Alex sangat terampil menghadapi orang-orang. Dia tahu bagaimana cara memperlakukan mereka. Dia tahu bagaimana cara mendapatkan hati mereka. Mereka menyukai Alex. Tapi Alex tidak menyukai mereka. Dia sudah lelah dengan semua itu. Dia muak dengan orang-orang yang selalu menginginkan pujian. Mereka hanya mengerti apa yang mereka dengar. Dan mereka hanya mendengar apa yang ingin mereka dengar.
*
Sierra tidak tahu siapa orang itu. Tapi dia tahu, sejak pertama kali melihatnya, dia tidak menyukai orang itu.
Sierra tidak tahu siapa orang itu. Tapi dia tahu, sejak pertama kali melihatnya, dia tidak menyukai orang itu.
*
Alex tiba di tempat yang baru. Dia meninggalkan tempat yang lama dengan harapan menemukan sesuatu yang mampu menutup lubang di hatinya. Saat itu lah dia menemukan seseorang yang nampak sangat berbeda dari kebanyakan orang yang pernah dia temui selama ini. Dia tidak tahu siapa orang itu. Tapi dia tahu, dia menyukai orang itu.
Alex tiba di tempat yang baru. Dia meninggalkan tempat yang lama dengan harapan menemukan sesuatu yang mampu menutup lubang di hatinya. Saat itu lah dia menemukan seseorang yang nampak sangat berbeda dari kebanyakan orang yang pernah dia temui selama ini. Dia tidak tahu siapa orang itu. Tapi dia tahu, dia menyukai orang itu.
*
"He just kinda died for her. She just kinda stared at him. They would always had the chance. They could do that one more time."
*
Sierra tidak mengerti mengapa orang itu begitu menyebalkan. Senyumannya perkataannya, gerakannya, tatapannya, semuanya menyebalkan. Sierra melakukan semua yang bisa dia lakukan untuk membuat orang itu pergi dari hadapannya. Dia meneriakinya, mengutuknya, memukulnya, menendangnya. Semua hal buruk yang biasa dia lakukan kepada orang-orang yang menganggunya, dia lakukan kepada orang itu. Tapi orang itu keras kepala!
*
Alex tahu, ketika dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa orang itu berbeda dari orang-orang yang pernah dia temui selama ini, maka dia harus memperlakukan orang itu dengan cara yang berbeda. Sangat berbeda. Tapi itu membuatnya merasakan sesuatu yang belum pernah dirasakanya selama ini.
Alex tahu, ketika dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa orang itu berbeda dari orang-orang yang pernah dia temui selama ini, maka dia harus memperlakukan orang itu dengan cara yang berbeda. Sangat berbeda. Tapi itu membuatnya merasakan sesuatu yang belum pernah dirasakanya selama ini.
*
Ada saatnya ketika Sierra menjadi lebih tenang setelah mengamuk dan kehabisan tenaga. Saat itulah, pikirannya menjadi lebih terbuka untuk menerima hal-hal baru. Dia mulai menyadari kehadiran orang itu di hadapannya. Orang itu menawarkan tangannya dengan senyuman di wajahnya yang akhirnya membuat Sierra melakukan hal yang sama. Aneh membayangkan dirinya sendiri tersenyum seperti itu kepada orang lain yang telah memasuki ruang dalam hatinya tanpa ijin.
Ada saatnya ketika Sierra menjadi lebih tenang setelah mengamuk dan kehabisan tenaga. Saat itulah, pikirannya menjadi lebih terbuka untuk menerima hal-hal baru. Dia mulai menyadari kehadiran orang itu di hadapannya. Orang itu menawarkan tangannya dengan senyuman di wajahnya yang akhirnya membuat Sierra melakukan hal yang sama. Aneh membayangkan dirinya sendiri tersenyum seperti itu kepada orang lain yang telah memasuki ruang dalam hatinya tanpa ijin.
*
Alex mengenal orang itu seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Orang itu sering kali tidak terkendali. Orang itu tidak segan-segan melakukan kekerasan kepada orang-orang yang mencoba menggangunya. Orang itu memiliki masalah dengan tempramennya yang abnormal. Tapi Alex selalu menemukan cara untuk merayap diam-diam lalu muncul begitu saja di hadapan orang itu. Dia selalu mengetahui bagaimana cara mendapatkan hati orang-orang. Tapi itu berbeda. Dulu dia memberikan orang-orang senyuman palsu yang mereka sukai, sekarang dia menunjukan sisi lain dari dirinya yang menjadi sisinya yang asli. Karena untuk pertama kalinya dia merasa senang ketika orang itu membalas senyumannya.
Alex mengenal orang itu seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Orang itu sering kali tidak terkendali. Orang itu tidak segan-segan melakukan kekerasan kepada orang-orang yang mencoba menggangunya. Orang itu memiliki masalah dengan tempramennya yang abnormal. Tapi Alex selalu menemukan cara untuk merayap diam-diam lalu muncul begitu saja di hadapan orang itu. Dia selalu mengetahui bagaimana cara mendapatkan hati orang-orang. Tapi itu berbeda. Dulu dia memberikan orang-orang senyuman palsu yang mereka sukai, sekarang dia menunjukan sisi lain dari dirinya yang menjadi sisinya yang asli. Karena untuk pertama kalinya dia merasa senang ketika orang itu membalas senyumannya.
*
"Hell yeah, i remember aurora. All this time. Take me now, we can spin the sun around. Then we'll turn and come back down."
*
Sierra tidak benar-benar yakin kapan semua itu terjadi, atau bahkan kapan semua itu dimulai. Semua yang dia tahu dan yakin adalah, bahwa saat ini, dia jatuh dengan sangat keras dan dia hanya bisa berdoa orang itu merasakan yang sama dengannya.
Sierra tidak benar-benar yakin kapan semua itu terjadi, atau bahkan kapan semua itu dimulai. Semua yang dia tahu dan yakin adalah, bahwa saat ini, dia jatuh dengan sangat keras dan dia hanya bisa berdoa orang itu merasakan yang sama dengannya.
*
Alex mengerti sekarang, ketika dia jatuh cinta, dia mempu memperlajari semuanya dan mengetahui hal-hal yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya. Karena cinta adalah kunci untuk mengerti semua misterinya.
*
Mereka baru akan memulai kehidupan yang baru, bersama-sama, mereka bisa melakukannya sekali lagi. Karena mereka selalu memiliki kesempatan. Hanya saja kali ini akan menjadi sangat berbeda. Mereka ada untuk satu sama lain. Yang satu berhasil melepaskan diri dari kehampaan yang menggerogotinya. Yang satu berhasil mengisi lubang yang menganga di hatinya. Setelah ini mereka akan berdiri berdampingan, menyambut kehidupan yang baru yang penuh dengan cahaya dan harapan.
Mereka baru akan memulai kehidupan yang baru, bersama-sama, mereka bisa melakukannya sekali lagi. Karena mereka selalu memiliki kesempatan. Hanya saja kali ini akan menjadi sangat berbeda. Mereka ada untuk satu sama lain. Yang satu berhasil melepaskan diri dari kehampaan yang menggerogotinya. Yang satu berhasil mengisi lubang yang menganga di hatinya. Setelah ini mereka akan berdiri berdampingan, menyambut kehidupan yang baru yang penuh dengan cahaya dan harapan.
THE END
*) Cerita ini terinspirasi oleh lagu AURORA dari Foo Fighter, listen to the song here >> https://www.youtube.com/watch?v=J2VjSi5_bUU
Komentar
Posting Komentar