"Adalah sebuah keajaiban ketika dua hati yang berbeda bisa memiliki perasaan yang sama," "Apa yang sebenarnya ingin kau katakan padaku?" tanya Ai jengkel kepada sosok Ryu yang hanya diam mematung di hadapannya. Ryu tidak tahu lagi apa gerangan yang akan dia katakan kepada gadis mungil berambut pendek yang sudah menjadi sahabatnya sejak, sejak mereka belum bisa membaca. Atau lebih tepatnya dia telah melupakan serangkaian kalimat nan romantis yang sudah dia siapkan jauh-jauh hari, untuk dikatakan kepada gadis di hadapannya. Kalimat-kalimat itu hilang begitu saja dari kepalanya, ketika dia melihat sepasang bola mata cokelat yang meneduhkan itu. Tidak ada sepatah kata pun yang diingatnya. Dia benar-benar tidak bisa berpikir lagi. "Baiklah Ryu," Ai menghela nafas panjang lalu menghembuskannya dengan dramatis. Ai menatap sahabatnya yang semakin lama kelakuannya semakin bertambah aneh. Namun ada sesuatu yang membuat Ai merasa tid
"Apa sebabnya Tuhan membatasi hari-hari kita? Supaya setiap hari itu berharga." -- Mitch Albom 'The Time Keeper'